Imam Syafii - Sang Penegak Sunah

Imam Syafi’i adalah salah seorang pendiri mazhab terbesar Ahlus Sunnah Wal-Jamaah (Sunni) yang dianut oleh mayoritas muslim di dunia. Ia dikenal sebagai orang yang menghidupkan kembali kecintaan umat kepada hadis-hadis Nabi sebagai sumber rujukan dalam berijtihad, selain kepada Al-Qur’an, di masa ketika mazhab Mu’tazilah yang lebih mengedepankan akal (ra’yu) menjadi resmi mazhab pemerintah (kekhalifahan). Lantaran hal ini, ia dijuluki sebagai seorang penegak sunnah (hadis). Salah satu ujaran darinya yang terkenal adalah: ”Jika fatwa-fatwaku tidak bersesuaian dengan kandungan Al-Qur’an dan hadis, maka tinggalkanlah.”

Kisah Dari Bilik Pesantren

Pesantren kerap dikaitkan dengan golongan ekstrem radikal seperti teroris, berurusan dengan hal-hal jorok dan kekumuhan, atau bahkan sebuah penjara. Maka buku ini akan menjawab: TIDAK! Pesantren adalah surga bagi para pencari keberkahan kiai, telaga bagi yang haus ilmu, serta kawah candradimuka bagi para hamba yang ingin selalu dekat dengan Sang Pencipta jagat raya.

Ekonomi untuk SMA Kelas XI K13N

Buku Ekonomi untuk SMA dan MA ini mengajak siswa untuk belajar menerapkan teori-teori Ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Konsep yang tersaji dalam buku ini sudah terintegrasi dengan pembangunan karakter siswa dan memenuhi standar kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2016).

Mandiri Pendidilkan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP Kelas VII

Buku Seri Soal MANDIRI (Mengasah Kemampuan Diri) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini sangat ideal digunakan sebagai pelengkap dan pendamping buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs. Sebagai buku soal, buku ini didesain khusus agar siswa dapat mengasah kompetensi diri secara mandiri. Soal-soal yang dikemas dalam bentuk pilihan ganda dan esai diberikan secara terkelompok sesuai dengan materi pelajaran yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2016).

Belajar Karakter Dengan Lagu

Pendidikan karakter selayaknya diajarkan sejak usia dini. Salah satu cara yang paling mudah dan menyenangkan adalah dengan bernyanyi. Anak-anak masa kini cenderung lebih cepat menerima lagu yang terdengar nyaman di telinga mereka, tak terkecuali lagu-lagu orang dewasa. Padahal, tidak semua lirik lagu tersebut pantas mereka dengarkan.