Lambang Tunas Kelapa sebagai lambang dari Gerakan Pramuka menggambarkan kehebatan pohon kelapa dengan karakteristik dan harapan kepada generasi baru Indonesia. Lambang Gerakan Pramuka yang diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro kali pertama digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961, bertepatan pada penganugerahaan Panji-panji Gerakan Pramuka kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno. Sejak saat itu, setiap tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.
Tahun ini, Gerakan Pramuka genap berusia 54 tahun. Sayangnya, di usia yang cukup dewasa ini, semangat generasi muda Indonesia terhadap gerakan kepramukaan sekarang tidak mencerminkan filosofi dari lambang Tunas Kelapa. Padahal, dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, dijelaskan pendidikan gerakan kepramukaan bertujuan dalam pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup. Mendekati Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka dan Kemerdekaan Republik Indonesia, generasi muda Indonesia sudah sepatutnya menghidupkan filosofi lambang Tunas Kelapa.
Penerbit Erlangga dalam buku Seri Lulus SKU Pramuka dan buku Aktivitas Pramuka untuk Penegak Laksana, Garuda, dan Bantara untuk membantu anggota muda Gerakan Pramuka berusia 16-25 tahun dalam pola dan mekanisme pembinaan pramuka. Buku Seri Lulus SKU Pramuka terdiri atas dua seri, yaitu buku untuk calon Penegak Laksana dan Pandega. Kedua seri ini dilengkapi dengan uraian serta sasaran kegiatan, persiapan pelantikan, transkrip nilai, dan surat keterangan sudah menyelesaikan SKU. Ayo pemuda-pemudi Indonesia, kita bangkitkan semangat kebangsaan melalui gerakan kepramukaan! (TI)