Berlatar perebutan kekuasaan di Inggris antar kaum Lancaster dan York pada tahun 1400-an dengan tokoh biasa. Dia adalah Elizabeth
Woodville,seorang ibu dengan dua orang putra yang suaminya tewas bertempur melawan York. Sekalipun lebih tua dari Raja Edward, tapi Elizabeth mampu memikat sang raja hingga menjadikannya ratu. (Herwold, April 2012 hlm 200)
Elizabeth Woodville adalah seorang wanita biasa di tengah perang saudara antara klan Mawar Merah dan klan Mawar Putih. Namun kecantikannya sanggup membuat seorang raja tergila-gila, dan mengabaikan kepentingan negara demi menikahinya. Ada yang bilang ia semata-mata punya keberuntungan. Ada yang cemburu pada kecantikannya yang misterius. Ada yang bilang ia licik bagai ular, dan bahkan ada yang menuduhnya penyihir. Namun, sejarah tetap mencatat namanya sebagai seorang Ratu Inggris. (Djakarta, April 2012 hlm 28)
Kerajaan Inggris yang begitu megah dan angkuh, ternyata luluh lantak di kaki pesona Elizabeth Woodville. Seorang wanita jelata yang terjebak dalam perang saudara Mawar Merah dan Putih. Sang raja yang tergila-gila, hanya membuat ambisi wanita yang misterius ini kian memuncak. Apa sebenarnya rahasia yang dipendam si cantik yang banyak dicemburui para wanita ini? Novel seru terbitan Esensi garapan Philippa Gregory ini akan menjawabnya. (Kartika, Mei 2012 hlm 78)
Novel yang diangkat dari kisah nyata The War of Roses (Perang Mawar), antara keluarga Lancaster dan keluarga York pada 1464 ini diceritakan dari sudut pandang Sang Ratu Mawar Putih, Elizabeth Woodville. Setelah suaminya wafat dan ayahnya kalah dalam perang, Elizabeth bangkit membela keluarganya. Ia meminta pertolongan pada Edward IV dari York, raja yang menjatuhkan pemerintahan sebelumnya, untuk mengembalikan tanah milik Elizabeth. Tak disangka, Edward IV jatuh hati pada Elizabeth. (Femina, 30 Juni-6 Juli 2012 hlm 27)